Senin, 08 Agustus 2011

I'rab Hadits Arba'in an Nawawi

Agus Subandi

I'rab Hadits Arba'in AnNawawi - Hadits Pertama (1)
>> WEDNESDAY, NOVEMBER 11, 2009

Bab: Ikhlas

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة

Amirul mukminin, Umar bin khathab"Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya". Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits.

Nomor: 1 Sumber: http://assunnah.mine.nu / ** hadits dicopy dari salafydb4


عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ

َ عَنْ
(dari)
huruf jar

أَمِيْرِ
(pemimpin)
majrur, tanda jarnya adalah kasrah, karena bentuk isim mufrad

الْمُؤْمِنِيْنَ
(mukminin=orang-orang beriman)
mudhaf ilaih dari أَمِيْر , majrur tanda jarnya ya’ karena bentuk isim jamak mudzakar salim.


أَبِيْ
(bapak)
badal dari أَمِيْر sehingga majrur juga, tanda jarnya ya’karena ini bentuk asmaul khamsah

حَفْصٍ
() Abu Hafshin merupakan nama lain milik sahabat Umar
mudhaf ilaihi dari أَبِيْ, majrur, tanda jarnya adalah kasrah عُمَرَ badal dari أَمِيْر atau أَبِيْ sehingga kedudukannya majrur juga, tanda jarnya fathah karena bentuk isim ghairu munsharif

عُمَرَ
(Umar) nama sahabat Rasulullah
badal dari أَمِيْر sehingga majrur juga, tanda jarnya fathah karena ini Umar adalah isim ghairu munsharif

بْنِ
(anak laki-laki)
badal dari أَمِيْر atau أَبِيْ sehingga kedudukannya majrur juga, tanda jarnya kasrah karena isim mufrad

الْخَطَّابِ
() Ibnu Khaththab merupakan nama kunyah dari Umar
mudhaf ilaihi dari بْنِ ْ, majrur, tanda jarnya adalah kasrah, bentuk dari isim mufrad

رَضِيَ
(meridhai), diartikan sebagai doa, sehingga menjadi semoga meridhai
fi’il madhi, mabni ‘ala fathi

اللهُ
(Allah)
fa’il (pelaku) dari رَضِيَ marfu’, tanda rafa’nya dhammah, lafdhul jalaalah untuk ilah

عَنْهُ
(tentangnya/ terhadapnya)
jar wa majrur, hu adalah dhamir muttashil, fimahalli/ dalam kedudukan majrur, mabni.

قَالَ
(berkata)
fi’il madhi, mabni ala fathi, fa’ilnya isim dhamir mustatir, kembalinya kepada huwa/dia yaitu عُمَر

***bersambung....

I'rab Hadits Arba'in AnNawawi - Hadits Pertama (2)
>> WEDNESDAY, NOVEMBER 11, 2009

سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ


سَمِعْتُ
(aku mendengar)
fi’il madhi, mabni ala sukun karena tersambung dengan dhamir ta’ adalah dhamir muttashil mabni ‘ala raf’i, fi mahali raf’in, karena merupakan fa’il, kembalinya pada aku yaitu Umar.

رَسُوْلَ
(utusan)
maf’ul bih / objek, manshub, alamat nashabnya adalah fathah, karena ini adalah isim mufrad.

اللهِ
(Allah)
mudhaf ilaihi dari رَسُوْلَ, majrur, tanda jarnya kasrah, lafdzul jalaalah dari ilah.


صلى
(Shalawat)
fi’il madhi, mabni ala fathi.

الله
(Allah)
fa’il dari صلى, marfu’, tanda rafa’nya dhammah, lafdzul jalaalah

عليه
(atasnya)
jar wa majrur, muta’alliq pada صلى

و
(dan)
wawu athaf.ke صلى

سلم
(salam)
fi’il madhi, mabni ala fathi.

يَقُوْلُ
(dia berkata)
fi’il mudhari’, marfu’ karena tidak ada amil, alamat rafa’nya dhammah karena fi’il mudhari’ yang tidak bersambung dengan sesuatupun, fa’ilnya dhamir mustatir kembalinya pada huwa yaitu رَسُوْلَ


I'rab Hadits Arbain AnNawawi - Hadits Pertama (3)
>> WEDNESDAY, NOVEMBER 11, 2009


إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

إِنَّمَا
(pembatasan, hashr)
ما Al Kaaffah dan إنّ al makfuufah… ما itu membatalkan fungsi إنّ , sehingga tidak mempunyai amal.

اْلأَعْمَالُ
(amal-amal)
mubtada’, marfu’, tanda rafa’nya dhammah, karena isim jamak taksir.

بِالنِّيَّاتِ
(dengan niyat)
ba’ huruf jar, النِّيَّاتِ majrur, tanda jarnya kasrah, karena merupakan jamak muannats salim. jar dan majrur ta’alluq dengan khabar mubtada’ yang makhdzuf (tersembunyi) taqdirnya كائنة atau مستقرة . boleh juga di’irab sebagai jar majrur fi mahalli raf’in (menempati posisi rafa’) khabar mubtada’.


وَإِنَّمَا
(dan, innamaa untuk pembatasan)
wawu isti’nafiyyah استئنافيّة , إِنَّمَا kaffah wa maktufah.

لِكُلِّ
(bagi setiap)
jar wa majrur. كُلّ majrur, tanda jarnya adalah kasrah,

امْرِئٍ
(perkara)
adalah mudhaf ilaih, majrur, tanda jarnya adalah kasrah, karena isim mufrad.

مَا
(apa)
huruf masdariyyah.

نَوَى
(niyatkan)
fi’il madhi, bisa juga dii'rab maa seagai isim maushul, silat maushulnya jumlah fi'liyah nawaa, failnya ditakdirkan pada dhamir mustatir huwa.


I'rab Hadits Arbain AnNawawi - Hadits Pertama (4)
>> WEDNESDAY, NOVEMBER 11, 2009
فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ


فَمَنْ
(maka barang siapa)
fa’ isti’nafiyyah, مَنْ adat syarat

كَانَتْ
(adalah), biasa tidak diartikan
kana

هِجْرَتُهُ
(hijrah/ pindahnya)
isim kana, marfu’, tanda rafa’nya dhammah, karena isim muannats mufrad. Hu adalah mudhaf ilaihi, fii mahalli jarin, mabni karena dia isim dhamir muttashil.

إِلَى
(kepada)
huruf jar

الله
(Allah)
majrur, tanda jarnya kasrah, lafdzul jalaalah

وَرَسُوْلِه
(dan rasul/utusanNya)
wawu athaf pada الله
رَسُوْلِه majrur, tanda jarnya kasrah, karena isim mufrad, hu adalah mudhaf ilaihi, fi mahalli jarin, tetapi mabni, karena dia dhamir muttashil.


ِفَهِجْرَتُه
(maka hijrahnya)
fa’ sebagai pendahulu jawabu syarat, jumlah ismiyah.

هِجْرَتُهُ
(hijrahnya)
merupakan mubtada’, marfu’ tanda eafa’nya dhammah, isim muannats mufrad. hu adalah mudhaf ilaihi, fi mahalli jarin, tetapi mabni, karena dia dhamir muttashil.

إِلَى للهِ وَرَسُوْلِه
(kepada Allah dan rasulNya)
merupakan khabar dari mubtada’.
entuk jar wa majrur, kemudian diikuti wawu athaf, i'rabnya sama seperti penjelasan sebelumnya


I'rab Hadits Arbain AnNawawi - Hadits Pertama (5)
>> THURSDAY, NOVEMBER 12, 2009


وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِوَمَنْ


وَمَنْ
(dan barang siapa)
وَ wawu athaf pada kalimat yang didahului فَ istisna’iyyah. مَنْ adat syarat

كَانَتْ
(adalah)
kana

هِجْرَتُهُ
(hijrahnya)
isim kana, marfu’, tanda rafa’nya dhammah, karena isim muannats, mufrad. Hu adalah mudhaf ilaihi, fii mahalli jarrin, mabni karena dia isim dhamir muttashil.

لِدُنْيَا
(untuk dunia)
Jar wa majrur. دُنْيَا majrur, alamat jarnya kasrah muqadarah (kasrah yang tersembunyi) karena isim maqshur



يُصِيْبُهَا
(yang diinginkannya)
Fi’il mudhari’ dari اصاب marfu’ tanda rafa’nya dhammah, karena tidak ada amil yang membuatnya manshub maupun majzum.
هَا adalah maf’ul bih fi mahali nashbin. mabni, karena dhamir muttashil.
Kembalinya kepada dunya. Fi’il mudhari’ dan maf’ul bih ini juga sekaligus sebagai jumlah fi’liyyah haliyyah yang menerangkan dunya.

أَوْ
(atau)
Wawu athaf, athaf kepada دُنْيَا

امْرَأَةٍ
(wanita)
Majrur, tanda jar nya adalah kasrah, bentuk isim muanats mufrad.

يَنْكِحُهَا
(yang ingin dinikahinya)
Fi’il mudhari’ marfu’ tanda rafa’nya dhammah, karena tidak ada amil yang membuatnya manshub maupun majzum.هَا adalah maf’ul bih fi mahali nashbin. mabni, karena dhamir muttashil.Kembalinya kepada امْرَأَةٍ. Fi’il mudhari’ dan maf’ul bih ini juga sekaligus sebagai jumlah fi’liyyah haliyyah yang menerangkanامْرَأَةٍ.

فَهِجْرَتُهُ
(maka hijrahya)
fa’ sebagai pendahulu jawabu syarat, jumlah ismiyah

إِلَى
(kepada)
Huruf jar

مَا هَاجَرَ
(apa yang dia hijrah)
ما isim maushul, هَاجَرَ fiil madhi (merupakan jumlah fo’liyyah, silat maushul)

إِلَيْهِ
(padanya)
Jar majrur, ilaa + dhamir muttashil ه kembali pada ما

I'rab Hadits Arbain AnNawawi - Hadits Pertama (6)
>> THURSDAY, NOVEMBER 12, 2009
رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة



رواه
(meriwayatkannya)
روا fi’il madhi, ه berkedudukan sebagai maf’ul bih, fii mahalli nashbin, mabni, karena dhamir muttashil,

إماما
(dua imam)
isim fa’il dari روا marfu, tanda rafa’nya alif, karena isim mutsanna (isim bentuk untuk dua). Hilangnya nun, karena berkedudukan sebagai mudhaf.

المحدثين
(bentuk jamak dari ahli hadits)
mudhaf ilaihi dari إماما majrur, tanda jarnya adalah ya’ karena bentuk jamak mudzakkar salim.


أبو
(bapak)
badal ba’dhin min kulli (sebagian dari keseluruhan) dari إماما, marfu’, tanda rafa’nya adalah wawu, karena merupakan asma’ul khamsah.

عبد الله
(hamba Allah) nama orang
عبد mudhaf ilaihi dari kata أبو , sehingga majrur, tanda jarnya adalah kasrah karena merupakan isim mufrad. الله mudhaf ilaihi dari kata عبد, sehingga majrur, tanda jarnya adalah kasrah, lafdzul jalaalah.

محمد
(Muhammmad) nama orang
badal dari عبد , marfu’ dengan tanda rafa’ dhammah, karena merupakan isim mufrad.

بن
(anak)
badal dari محمد, marfu’ tanda rafa’nya adalah dahmmah, karena isim mufrad.

إسماعيل
(Isma’il) nama ajam.
mudhaf ilaihi dari بن, majrur tanda jarnya adalah fathah, karena isim gahiru munsharif.

بن
(anak)
badal dari محمد, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad.

إبراهيم
(Ibrahim) nama ajam.
mudhaf ilaihi dari بن, majrur tanda jarnya adalah fathah, karena isim gahiru munsharif.

بن المغيرة
(anaknya Mughirah)
بن (anak) badal dari محمد, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad.
المغيرة mudhaf ilaihi dari بن, majrur tanda jarnya adalah kasrah, karena isim gahiru munsharif yang sudah dimasuki alif dan laam.

بن بردزبة
(anaknya Bardizbah)
بن (anak) badal dari محمد, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad. بردزبة mudhaf ilaihi dari بن, majrur tanda jarnya adalah fathah, karena isim gahiru munsharif.

البخاري
(Al Bukhari) nisbat kepada asal beliau di Bukhara, dan ini seperti yang kita kenal sekarang
adal dari محمد, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad.

وابو
(dan bapak)
و wawu athaf, kepada ابو yang pertama badal ba’dhin min kulli (sebagian dari keseluruhan) dari إماما, marfu’, tanda rafa’nya adalah wawu, karena merupakan asma’ul khamsah.

الحسين
(Al Husain) nama orang
mudhaf ilaihi dari kata أبو , sehingga majrur, tanda jarnya adalah kasrah karena merupakan isim mufrad.

مسلم
(Muslim) nama orang
badal dari kata أبو , sehingga marfu’, tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad.

بن الحجاج
(anaknya Al Hajaaj)
بن (anak) badal dari مسلم, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad. الحجاج mudhaf ilaihi dari بن, majrur tanda jarnya adalah kasrah, karena isim mufrad.

بن مسلم
(anaknya Muslim)
بن (anak) badal dari مسلم, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad. مسلم mudhaf ilaihi dari بن, majrur tanda jarnya adalah kasrah, karena isim mufrad.

القشيري
(Al Qusyairi)
badal dari مسلم yang pertama, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad.

النيسابوري
(An Naisaburi)
dinisbatkan pada asal beliau di Naisabur
badal dari مسلم yang pertama, marfu’ tanda rafa’nya adalah dhammah, karena isim mufrad.

في
(pada)
huruf jar صحيحيهما (kedua kitab shahih milik keduanya) صحيحي majrur, tanda jarnya adalah ya’ karena isim mutsanna, nun hilang karena dia adalah mudhaf.

هما
mudhaf ilaihi dari صحيحي, fi mahalli jarrin, mabni karena dhamir muttashil.

اللذين
(yang)
isim maushul

هما
(keduanya)
silah maushul, dhamir munfashil mabni, taqdirnya pada dua kitab shahih. dalam kalimat merupakan mubtada’, jadi fi mahali raf’in.

أصح
(paling shahih)
merupakan isim tafdhil. khabar dari هما, marfu’, alamat rafa’nya adalah dhammah. karena isim mufrad. tanpa tanwin karena dia mudhaf dan isim gahiru munsharif. Juga merupakan mudhaf.

الكتب
(kitab-kitab) jamak dari kitab
mudhaf ilaihi dari أصح majrur, tanda jarnya adalah kasrah, isim jamak taksir.

المصنفة
(yang disusun)
sifat dari الكتب sehingga majrur juga, tanda jarnya adalah kasrah, isim mufrad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar